Televisi broadcasting merupakan bagian dari sebuah teknologi sehingga
merupakan proses dan bukan tujuan maka akan selalu mengalami
penyempurnaan kearah yang lebih baik, efisien, praktis, berkualitas, compatible dengan sistem yang sedang terus berkembang dan pada tahap yang lebih mulia.
Perkembangan Tekhnologi Perangkat Media Televisi
Televisi merupakan temuan internasional, karena banyak
ilmuwan-ilmuwan yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan
teknologi ini. Perkembangan pesat pertelevisian dunia setelah antara
tahun 1951 dan 1954, saluran (chanel) Ultra High Frequency (UHF) mulai dibuka serta diketemukannya televisi berwarna.
Menurut Riswandi dalam bukunya Dasar-dasar Penyiaran, Siaran
sebagai output penyiaran yang dikelola oleh organisasi merupakan hasil
perpaduan antara kreativitas manusia didukung oleh peralatan. Dengan
perkataan lain, antar perangkat keras dan perangkat lunak.
Perangkat keras terdiri dari:
- Sarana dan prasarana
- Pemancar dan perangkatnya
perangkat lunak terdiri dari:
- Manusia yang mengelola siaran (termasuk manajemen)
- Program
yang termasuk perangkat keras adalah:
- Studio
- Kamera elektronika
- Sound system
- Lighting
- Sub dan Master control
- Telecine
- Alat Rekam dan Media Penyimpanan
- Program continuity
- Pemancar
- OB-Van
Adapun fungsi beberapa perangkat keras di atas sebagai berikut :
- Studio
Definisi studio televisi adalah tempat memproduksi paket siaran
televisi dan sekaligus tempat menyiarkan. Proses produksi di studio
harus terkoneksi dengan Master Control Room
(MCR). Stasiun Televisi dapat hanya memiliki lebih dari satu studio,
tergantung besar kecilnya stasiun televisi dan kegunaannya. Studio
digunakan untuk membuat acara televisi seperti yang diinginkan di dalam
script tanpa dipengaruhi oleh cuaca.

Produksi acara siaran tidak selalu diselenggarakan di dalam studio, tetapi ada yang di luar studio (outdoor). Produksi di luar studio diselenggarakan dengan dukungan mobil produksi atau dikenal dengan istilah Outside Broadcasting Van (OB- Van).
TVRI bahkan memiliki studio alam, yaitu studio yang dibuat di alam
terbuka, dilengkapi dengan rumah, danau buatan, gunung buatan, sungai
dan saah buatan yang semuanya ditujukan bagi produksi siaran. (Riswandi,
2009 : 15)
1. Kamera Elektronika
Pengertian Kamera Video
Video dapat diartikan suatu gabungan dari beberapa gambar mati dengan
jumlah ratusan mungkin ribuan atau bahkan jutaan jumlahnya yang dibaca
secara teratur dan berurutan dalam satuan waktu dengan kecepatan
tertentu. Sementara Kamera adalah sebuah peralatan elektronis yang dapat
merekam suatu gambar. Dengan demikian pengertian kamera video yaitu
sebuah peralatan elektronis dapat merekam gambar dalam jumlah tertentu
hingga nantinya terdapat ilusi gerak dari gambar yang direkamnya.
Askurifai Baksin dalam bukunya Membuat Film Indie Itu Gampang menyebutkan, pada dasarnya kamera yang kita kenal dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yakni:
- Kamera foto (Still Photography),
- Kamera film/ movie (Cinema Photography), dan
- Kamera video (Video photography).
Ketiga jenis kamera tersebut mempunyai perbedaan karakteristik
terutama pada aspek bahan penyimpanan gambar dan proses terjadinya
gambar. Kamera foto dan kamera film menggunakan bahan baku pita
seluloid. Sementara kamera video menggunakan bahan baku kaset video.
Dilihat dari gambar yang dihasilkan pun berbeda. Kamera foto menghasilkan gambar tunggal tak bergerak (still single picture). Sementara kamera film dan video memiliki kesamaan, yaitu sama-sama menghasilkan gambar-gambar hidup atau citra bergerak (motion picture).
Penggolongan Kamera Video
Dilihat dari penggunaannya, kamera video dibagi menjadi tiga, yakni kamera studio, kamera portable (ENG camera) dan kamera EFP (Electronics Field Production).
- Kamera Studio adalah kamera yang biasanya digunakan dalam studio untuk memproduksi sebuah program acara televisi. Kamera studio yang dilengkapi tripot dan dolly / craine. Kamera biasanya telah dilengkapi micropon untuk menangkap suara didepan kamera. Kamera juga dilengkapi dengan VCR untuk merekam gambar dan suara dari obyek. Kelengkapan yang mendukung kamera studio yakni : Pedestal, Tripod, Rolling Tripod, Crane/Hand Crane, Porta jip dll. Selain itu dilengkapi dengan dua hand/pan bar untuk pengaturan focus, zoom maupun pergerakan kamera (Camera Movement).
- Kamera ENG (Electronics News Gathering) atau portable camera adalah kamera yang digunakan untuk hunting berita dan juga bisa digunakan untuk membuat film.
- Kamera EFP (Electronics Field Production) adalah kamera yang biasa dipakai di dalam ruangan (indoor), hampir sama dengan jenis pertama.
Keragaman jenis kamera tersebut disebabkan karena perkembangan
teknologi yang terus bergulir hingga berdampak pada proses pembuatannya.
Berikut ini akan diuraikan macam-macam kategori jenis kamera video :
Consumer Video Camera ( Home Used Camera )
- Kamera Video 8: Merupakan kamera analog pertama yang diluncurkan dan dikenal dengan istilah Handycam atau juga bisa disebut dengan video 8, karena ukuran lebar pita kaset sebagai bahan untuk merekam gambar berukuran 8mm. Kualitas gambar yang dihasilkan kamera ini sangat terbatas karena mempunyai frame size 320 pixel X 240 pixel.
- Kamera Video 8Hi: Pada era tahun 80-an Sony Corporation mengembangkan dari video 8 menjadi Hi8 dengan mempertajam kualitas gambar serta perlengkapan aksesoris kamera seperti menambahan lensa zoom, lensa Wide hingga lensa filter.
- Kamera Video Digital 8: Kamera memiliki kualitas gambar berukuran lebih besar serta dilengkapi dengan i-links yaitu koneksi digital ke komputer melalui fire wire. Koneksi digital ini mempunyai kemampuan daya transfer data dengan kecepatan tinggi per-detiknya jauh lebih sempurna daripada sistem analog yang masih menggunakan sistem koneksi komposit .
Semi Profesional Camera
- Sony HDR-HC9: Dengan makin populernya format digital maka lambat laun kamera format analog mulai ditinggalkan. Sony HDR-HC9 ini adalah produk camcorder terakhir Sony yang menggunakan format pita atau yang dikenal sebagai format HDV. Dilihat dari spesifikasi nya, Sony HDR-HC9 ini masih cukup bisa diandalkan soal kualitas gambar.
- Sony HXR MC1500P: Kamera jenis ini merupakan kamera semi profesional. Dengan lensa 12x Optical zoom, 160x Digital zoom dan format perekamannya HD: MPEG-4 AVC/H.264 (AVCHD) SD: MPEG-2 PS. Frame yang dihasilkan kamera ini 1920×1080/50i.
Profesional Camera
- Kamera Video Betacam: Sekitar tahun 1980 Sony meluncurkan seri Betacam SP. Kamera ini dipakai sebagai standarisasi penyiaran televisi karena resolusi yang dihasilkan adalah 600 garis horizontal televisi dengan Bit Rate 25 Mbps. Kemudian tahun 1993 – 1996 ketika masuknya format digital di Indonesia, Betacam pun menyiapkan Betacam SX dengan mempertajam resolusi garis horizontal televisi menjadi 800-900 garis harizontal televisi, sehingga melampaui dari garis televisi yang distandarkan dan dikembangkan lagi.
- Kamera Video VHS: Kamera jenis ini termasuk kamera profesional berformat analog. Bahan kaset sebagai perekam gambar berformat VHS ukuran lebih besar dari kaset Video 8. Kamera jenis ini dipakai standart penyiaran, hasil perekaman kamera ini bisa diputar melalui Video player VHS yang pada waktu itu dipakai standard pemutar video oleh stasiun televisi. Beberapa versi melengkapinya dengan vormat S-VHS.
- Kamera Video DV CAM dan DV CPRO adalah kamera video berformat digital. Kamera jenis ini cocok intuk industri televisi, karena resolusi yang dihasilkan sudah mencapi 800 sampai 900 garis horizontal televisi. Pabrikan Sony mengeluarkan Seri DV CAM seperti pada versi DSR 400WSP, sedangkan Panasonic mengeluarkan Seri DV CPRO dengan versi AJ D410, dan itu akan terus berkembang pada versi-versi berikutnya tentu saja dengan kualitas yang lebih tinggi.
- Kamera Video P2 HD merupakan kamera berkualitas High Definition dan mampu merekam gambar sampai resolusi tertinggi yaitu 1920 x 1080 pixel. Penyimpanan data dalam bentuk Card yang terdiri dari 3 jenis diantaranya 16 GB, 32 GB dan 64 GB. Kapasitas penyimpanan card ini mudah digunakan kembali setelah pentransferan data.
- Kamera Video High Definition /HDV: Kamera ini mempunyai resolusi tinggi sehingga Frame yang dihasilkan kamera ini mencapai 1440 x 1080 pixel bahkan kamera Sony seri HDW-F900R mampu merekam hingga resolusi frame 1920 x1080 pixel. Sony dengan serinya terbarunya HDW-F 900R sedangkan Panasonic mengimbanginya pada seri HPX 3700.
Broadcasting Camera
Bentuk fisik kamera ini lebih besar dibandingkan dengan kamera
elektronik lainnya. Tipe lensa yakni box lens dengan jenis zoom lens.
Kelengkapan yang mendukung kamera studio yakni : Pedestal, Tripod,
Rolling Tripod, Crane/Hand Crane, Porta jip dll. Selain itu dilengkapi
dengan dua hand/pan bar untuk pengaturan focus, zoom maupun pergerakan
kamera
Kamera ini hanya digunakan di dalam studio, selain kelengkapan di
atas ada lagi kelengkapan lain yang di pasang di ruang control, seperti :
CCU(Camera Control Unit), RCP(Remote Control Panel), WFM (Wave Form
Monitor), Video Monitor yang berfungsi untuk setting kamera yang berada
dalam studio.
2. Sound system
Peralatan sound system berfungsi untuk mengkontrol atau mengatur
sumber –sumber audio dari studio set maupun sumber lain yang akan masuk
dalam siaran. Sound sistem digunakan untuk keperluan talk back
komunikasi antara kamerawan dengan sutradara/pengarah dalam rangka
koordinasi, pemberian instruksi oleh pengarah kepada kamerawan dan juga
disalurkan ke ruang-ruang lain. Sound sistem juga berfungsi sebagai
sumber suara utama dan pendukung program.
Sound system yang terdiri dari microphone, mixer audio, equalizer,
amplifier, speaker, headphone, tape recorder/cassette recorder, piringan
hitam, CD/DVD player, dsb. Berikut perinciannya:
- Microphone: untuk menangkap suara dan diubah menjadi elektris kemudian disalurkan ke mixer audio. Microphone memiliki beberapa jenis, diantaranya:
- Shotgun mic: Michrophone ini bentuknya ramping dan panjang mirip seperti laras senapan. Sifatnya mempertajam suara yang lemah dan jauh akan ditangkap oleh microphone ini.
- personal mic/clip-on mic adalah perekam suara yang bentuknya kecil dan penjepit .Mic ini biasanya dijepit di kerah baju,jas ataupun menempel dibalik dasi.
- Handheld Mic: karakteristiknya Dynamic michrophone. Sifatnya meredam suara desis dan suara yang tajam untuk mengurangi gangguan suara utama yang direkam
Audio Mixer: Peralatan audio yang berfungsi untuk mengkontrol atau
mengatur sumber –sumber audio dari studio set maupun sumber lain yang
akan masuk dalam siaran.
Lighting (Tata Cahaya)
Salah satu unsur yang penting dalam tayangan televisi adalah
pencahayaan. Karena tanpa adanya cahaya, objek tidak akan bisa terlihat
dan terekam oleh kamera video. Hal inilah yang menjadi perhatian penting
sebuah studio televisi dalam penataan cahayanya.
Fungsi penataan cahaya diantaranya:
- Memberikan penerangan yang cukup dan seimbang agar setiap kamera menghasilkan gambar/video signal sesuai standard.
- Membentuk dimensi atas obyek, pemisahan visual antara latar depan dan latar belakang.
- Menciptakan suasana alami, artistik atau dramatik sesuai tuntutan acara
System pencahayaan dibagi menjadi tiga poin: key light, fill light dan back light. Seperti gambar berikut:
- key light: cahaya utama yang memberi efek yang paling dominan Pada subyek karena intensitasnya paling besar dan menimbulkan bayangan. Letak Key Light ideal adalah antara 30°-45° dari sisi kanan-kiri kamera.
- fill light: cahaya tambahan yang berguna umtuk menghilangkan atau meminimalisir bayangan yang ditimbulkan oleh Key Light. posisi disamping Kamera berlawanan dari Key, ( sekitar 90°)
- Back light: sumber cahaya yang datang dari belakang subyek dan ditempatkan pada posisi belakang obyek setinggi key light.
Ciri cahaya
- Hard light adalah Cahaya yang menghasilkan gambar dengan tekstur obyek dan bayangan yang jelas. Dihasilkan oleh lampu jenis Spotlight dengan berkas cahaya terarah.
- Soft light adalah Cahaya yang menghasilkan gambar dengan tekstur obyek lebih lunak dan bayangan yang samar. Dihasilkan oleh lampu jenis Soft light dengan berkas cahaya menyebar.
Peralatan lighting
- Lampu warna (colour light): disebut juga lampu PAR (Parabolic Aluminized Reflector). Lampu PAR memiliki daya lampu 1000 watt dengan tegangan 220 volt. Terdapat tiga macam lampu Par antara lain: PAR Medium, PAR Nero, dan PAR parinero.
- Lampu Efek: sebenarnya ada banyak tetapi yang sering kali digunakan di studio televisi. Antara lain: Technobeam, Cyberlight, Studio colour, dan Studio Beam.
- Lampu HMI (Hydrargyrum Medium arc-length Iodide): ini merupakan jenis lampu kualitas tinggi.
- Lampu Tungsten Yaitu lampu yang terbuat dari kawat pijar (bohlam & pijar). Lampu ini biasa digunakan untuk adegan malam hari, di mana skin tone (warna kulit manusia) yang tersinari oleh lampu tungsten akan tetap serasi, tidak menjadi kepucat-pucatan.
- Reflector yaitu aksesori yang digunakan untuk memantulkan cahaya dan mengisi daerah-daerah yang gelap. Biasanya digunakan di outdoor.
- Pengukur cahaya atau lightmeter adalah sebuah alat untuk mengukur intensitas cahaya. Dalam fotografi, pengukur cahaya digunakan untuk menentukan pembukaan. Diberikan kecepatan film dan kecepatan rana, alat ini akan menunjukkan f-stop yang akan memberikan sebuah pembukaan yang netral.
Sub dan Master control
Master control room (ruang kendali siaran) digunakan untuk mengontrol
seluruh sinyal gambar dan suara serta komunikasi dari dan ke luar
stasiun penyiaran dan pusat hubungan jalur antar studio, production
control, program continuity, VTR/ATR di dalam stasiun penyiaran. Bagian
Master Control Room merupakan jantung dari sebuah stasiun televisi
broadcasting. Karena bagian inilah letak pengaturan semua tayangan
program dan komersial dari sebuah stasiun televisi.
Bagian Master Control Room dilengkapi dengan meja utama atau Console
sebagai pemantau alur sinyal audio dan video merupakan bagian utama
sebuah stasiun televisi. Maka tugas utama master control console
diantaranya:
- Penyangga utama penyelenggaraan siaran
- Membagi sinyal input ke bagian lain (studio, presentasi, transfer room)
- Quality Control Audio dan Video
- Koordinasi utama saat siaran langsung
- Bagian monitoring utama kualitas siaran
Telecine
Telecine adalah peralatan transfer audio visual dari film, slide
menjadi video audio. Peralatan yang ada pada ruangan ini adalah
proyektor film dari ukuran 8 mm, 16 mm, 35 mm, 70 mm. Ukuran ini
disesuaikan dengan jenis ukuran film yang sudah standar ; Kamera Video
untuk shoting proyeksi film sehingga menjadi gambar video; sound system
dan sebagainya.
Alat Rekam dan Media Penyimpanan
Sebelum dikenal Cassete Video (video cassette tape) media penyimpanan film berupa Reel Tape, seperti masih dijumpai pada acara “layar tancap” yang akhirnya berkembang menjadi video cassette yang mempunyai ciri umumnya:
- Pita berada pada dua reel di dalam cassette
- Pemasangan mudah dan tidak perlu memasang tape secara manual
VTR berfungsi merekam dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat
juga digunakan untuk meng-capture (mengubah rekaman dari kaset pita ke
digital). Macam-Macam VTR : Betacam, DVC Pro, Mini DV / DV Cam, dan VHS /
S-VHS.
VCR (video cassette recorder) merupakan alat pemutar maupun
perekam video untuk kualitas rumah tangga bukan standard broadcast.
Biasanya VCR pada stasiun TV broadcast digunakan untuk merekam hasil on
air stelah melewati transmisi. Karena perkembangan teknologi, perekaman
off air juga sudah menggunakan system hardisk (server).
Program continuity
Digunakan untuk mengatur kontinuitas siaran yang berasal dari
beberapa sumber gambar/suara. Jumlah program continuity tergantung dari
jumlah program yang dimiliki oleh stasiun penyiaran. Peralatan program
continuity sama seperti peralatan production control.
Pemancar
Stasiun Pemancar TV (Satuan Transmisi TV) adalah suatu tempat atau
lokasi yang berguna untuk memancarkan Siaran Televisi di wilayah yang
akan dipancarkan dan tentunya telah disepakati oleh Pemilik stasiun
televisi tersebut. Setiap Stasiun Relai mempunyai Pengendali siaran atau
disebut dengan Repeater dan Transmitter. Repeater berguna untuk
mengatur Penerimaan siaran Televisi dari studio televisi masing-masing
dari kantor pusat . Stasiun Relai TV umumnya ditempatkan di dataran
tinggi dan jauh dari pemukiman, agar dapat memancarkan Siaran
Televisinya ke seluruh jangkauan areanya.
OB VAN
OB Van adalah outside broadcasting Van. Dalam OB Van
tersedia sarana siar lengkap layaknya studio in-house sebuah stasiun TV.
Dalam OB Van tersedia Mixer Video, Mixer Audio, Monitor monitor,
speaker, Tally kit, Intercom, Kamera dan teleprompter, non linear
editing (nle), linear editing kit dan Microwave Link atau VHF Link untuk
menghubungkan ke Master Control Room sebuah stasiun. Untuk OB
Van Audio Visual biasanya memakai truk 3/4 atau yang lebih besar sebagai
platformnya. Bagian atas truk dipasang alat penghubung ke stasiun
pusat, baik melalui microwave link, vhf link, satcom (satellite communication) ataupun gsm cdma 3G live.
Sedangkan SNG Van adalah singkatan dari satellite news gathering. Dalam SNG peralatan yang dibawa juga lebih sedikit dan sederhana. Yaitu Kamera broadcast yg dilengkapi wireless mic untuk reporter dan shotgun mic, encoder,
satellite modem, hpa atau sspa dan parabola untuk pemancar dan penerima
sinyal satelit. Encoder berfungsi untuk mengubah sinyal video menjadi
sinyal digital yang dapat diterima modem. Bila dalam SNG mempunyai
beberapa kamera atau VTR (video tape recorder), maka diperlukan router dan laptop untuk mengatur sinyal ke modem. Dari modem sinyal diperkuat melalui hpa (high power unit) atau sspa (solid state power unit) dan dipancarkan ke satelit. Dari satelit ini kemudian dipancarkan balik ke stasiun utama dan disiarkan ke masyarakat luas.
Semoga Bermanfaat...!!!
Sumber : ifaikah2.wordpress.com
Comments
Post a Comment